Napsiran ditolak oleh Ajudan Jokowi |
Napsiran Warga Pucanganom Rongkop Gunungkidul ditemani Ranto serta Karniyanto, Senin sore (11/3) membawa seekor Ayam Cemani yang dinamakan Jalu Mataram ke Kantor Gubernur DKI. Mereka punya maksud bersua Gubernur Jokowi serta menyerahkan ayam itu.
Namun sayang hasrat Napsiran, Karniyanto serta Ranto, tidak kesampaian lantaran Ajudan Jokowi (mas Agung), tak berani mengemukakan hasrat Napsiran, lantaran aktivitas Gubernur sangatlah padat.
Menurut Napsiran, ayam cemani yang satu ini memiliki narasi yang unik, saat Karniyanto memohon pada Ki Ageng Giring, di makam Ki Ageng Giring Sada Kecamatan Paliyan, untuk memperoleh ayam cemani, mendadak nampak “kutuk” (anak ayam) yang lalu dibawa pulang ke Ngrombo Kecamatan Karangmojo. Dirawat dengan baik jadi ayam Cemani, yang lalu dinamakan “Jalu Mataran”.
Beberapa orang yang ingin beli ayam itu, namun Karni belum melepasnya, bahkan juga ada yang ingin membayar Rp 60 juta dengan duit panjar Rp 12 juta. Menurut firasat yang di terima Karni Jalu Mataram akan pindah ke Jakarta.
Namun sayang hasrat Napsiran, Karniyanto serta Ranto, tidak kesampaian lantaran Ajudan Jokowi (mas Agung), tak berani mengemukakan hasrat Napsiran, lantaran aktivitas Gubernur sangatlah padat.
Menurut Napsiran, ayam cemani yang satu ini memiliki narasi yang unik, saat Karniyanto memohon pada Ki Ageng Giring, di makam Ki Ageng Giring Sada Kecamatan Paliyan, untuk memperoleh ayam cemani, mendadak nampak “kutuk” (anak ayam) yang lalu dibawa pulang ke Ngrombo Kecamatan Karangmojo. Dirawat dengan baik jadi ayam Cemani, yang lalu dinamakan “Jalu Mataran”.
Beberapa orang yang ingin beli ayam itu, namun Karni belum melepasnya, bahkan juga ada yang ingin membayar Rp 60 juta dengan duit panjar Rp 12 juta. Menurut firasat yang di terima Karni Jalu Mataram akan pindah ke Jakarta.
Ayam Cemani Hadiah untuk Jokowi |
Dengan semangat Napsiran, Karniyanto serta Ranto, pergi ke Jakarta Minggu (10/3) ditemani KRjogja. com, sayang saat hingga di Rumah Dinas Gubernur DKI, petugas merekomendasikan ke Kantor Gubernur. Tetapi ajudan yang asli Bayat tak berani mengemukakan kehendak Napsiran.
“Ya telah pak, saya mohon ijin. ” Kata Napsiran.
“Ya pak maaf, saya ngak berani mengemukakan kehendak ayah. ”kata ajudan.
Napsiran serta kawan-kawan lalu meninggalkan Kantor Gubernur, serta bermalam di rumah rekannya di Bintaro IX, serta Selasa (12/3) membawa pulang Jalu Mataram.
“Ya telah pak, saya mohon ijin. ” Kata Napsiran.
“Ya pak maaf, saya ngak berani mengemukakan kehendak ayah. ”kata ajudan.
Napsiran serta kawan-kawan lalu meninggalkan Kantor Gubernur, serta bermalam di rumah rekannya di Bintaro IX, serta Selasa (12/3) membawa pulang Jalu Mataram.
No comments:
Post a Comment