Lebih dari 9 juta siswa di China yang mengikuti ujian seleksi masuk Universitas negeri pada hari Jumat 5 Juli 2013.
Otoritas di provinsi Jilin mmberlakukan kebijakan ketat dan keras untuk mencegah terjadinya kecurangan, semisal joki ujian. Betapa ekstremnya kebijakan ini sampai membuat dunia internasional terhenyak.
Siswi ini tidak mengenakan bra, terlihat dari (maaf) payudaranya yang "kempis"
Apa pasal? Mereka melarang para siswi mengenakan bra, khususnya bra yang berkawat saat mengikuti ujian. Para pengawas menggeledah siswi wanita sebelum memasuki ruang ujian. Kebijakan ini diberlakukan karena banyak terjadi kecurangan tahun lalu yang menggunakan alat komunikasi wireless (tanpa kabel).
Yang nekat memakai penyangga payudara tersebut digeledah tanpa ampun
Apakah ini melanggar Hak Asasi Manusia? Nampaknya tidak, sebab kita harus bisa bersikap proporsional dalam menyikapi ini. Memang kebijakan ini membuat para siswi di China terlihat tidak menarik, namun itu semata-mata dilakukan demi tercapainya level kedisiplinan yang tinggi bagi para kaum muda China di saat banyak kaum muda di banyak negara yang bersikap manja dan mudah menyerah.
Tidak ada yang bisa main-main dengan penegakan aturan di China
Ujung-ujungnya hal ini dilakukan demi kemajuan China. Apakah pantas apabila diterapkan juga di Indonesia?
(Crl/Channel News Asia,Indiana Express, National Post)
No comments:
Post a Comment