Pilot Garuda yang Menjadi Pahlawan Anak Yatim Piatu Indonesia



Disuatu tayangan TV ke semua dunia di penghujung November 2009, seseorang warga Indonesia bernama Budi Soehardi dinobatkan juga sebagai satu dari 10 pahlawan kemanusiaan 2009 versus acara CNN yang bergengsi, “The Real Heroes”. Pilot Singapore Airlines yang asli Yogyakarta ini maju ke panggung serta disambut oleh aktris tenar AS, Kate Hudson, juga sebagai penyerah simbol penghargaan.

Saat bicara ke hadirin dalam bhs Inggris yang fasih, ia dengan rendah hati menyampaikan : “Bukan saya pahlawannya…saya mau anda mengetahui pahlawan sesungguhnya dalam kehidupan saya — - isteri saya, Peggy. ” Hadirin juga gemuruh bertepuk menghormati perkataan pria ramah senyum berumur 53 th. itu. Isterinya Peggy, yang bernama asli Rosalinda Panagia Maria Lakusa, tampak menangis terisak penuh haru. Budi Soehardi juga menyebutkan tiga lagi pahlawan di dalam kehidupannya, yakni dua puteri serta satu putera mereka yang telah beranjak dewasa.

Budi Soehardi dipilih dari 9. 000 kandidat yang disaring oleh CNN di 100 negara. Tanpa ada disangka, satu hari ia memperoleh telephone dari CNN yang memohon izin meliput rumah yatim-piatu yang dikelola berbarengan isterinya di Kupang, Nusa Tenggara Timur. Tim CNN tinggal tiga hari dirumah itu untuk peliputan. Sebagian selang saat lalu, mereka memperoleh pemberitahuan bahwa Budi Soehardi dinominasikan juga sebagai salah satu The Real Heroes th. 2009. Satu pernyataan yang tidak terduga dari satu kerja kemanusiaan yang datang dari nurani.

Berlibur Jadi Awal Panti Bimbingan Roslin

Budi yaitu seseorang pilot kawakan yang memulai kariernya di Garuda Airlines, lalu lanjut ke Korea Air, serta paling akhir di Singapore Airlines hingga memboyong keluarganya untuk domisili di Singapura. Satu hari di th. 1999, Budi Soehardi tengah makan malam berbarengan keluarga sembari melihat tayangan tv perihal kondisi Timor-Timur pasca th. 1999, dimana tampak beberapa keluarga pengungsi tinggal di kardus-kardus serta makan seadanya.
Budi tercenung lantas memandang isterinya dalam-dalam. Tanpa ada kata, didalam hati mereka seakan setuju bahwa mereka mesti berbuat suatu hal untuk beberapa pengungsi Timor- Timur.

“Sebetulnya kami sekeluarga telah ada gagasan untuk liburan. Namun malam itu juga kami setuju, untuk mengalihkan lokasi untuk berlibur kami jadi ke Kupang. Kami mau coba berlibur dengan situasi yang baru sekalian lakukan tindakan sosial, ” tutur Budi saat terlibat perbincangan dengan Kabari di Los Angeles awal November 2009.

Di tanah perseteruan itu, ia berbarengan keluarganya merasakan beberapa hal yang mengenaskan termasuk juga beberapa orang yang sengsara di kamp-kamp pengungsian. Kemauan baik juga tidak kepalang, Budi Soehardi serta isterinya Peggy Lakusa mengambil keputusan untuk bikin suatu panti bimbingan untuk anak-anak korban perseteruan.

Dengan duit tabungan sendiri, mereka bangun Panti Bimbingan Roslin, nama yang di ambil dari nama seseorang anak yang pertama mereka tampung. Waktu dinominasi oleh CNN dalam The Real Heroes 2009, rumah mereka itu ditempati oleh 47 orang anak di samping ada beberapa ratus anak yang lain yang turut mereka tanggung diluar panti bimbingan. Untuk cost, ia memakai pendapatannya juga sebagai pilot serta kadang-kadang pertolongan dari rekan-rekan.

Terkecuali membangun panti bimbingan, Budi serta Peggy juga masih tetap lakukan beragam aktivitas sosial lain, seperti keliling kampung membagikan pakaian serta makanan. “Kami juga membawa buku ke desa-desa dengan dua mobil perpustakan kami, ini kami kerjakan agar anak-anak di desa itu terus dapat memperoleh pengetahuan, ” tutur Budi. Sekarang ini anak asuh yang segera ada dibawah Panti Bimbingan Roslin sejumlah seputar 400 anak dari keseluruhan 1. 300 anak di beragam desa di Nusa Tenggara Timur.

Untuk memenuhi keperluan panti, Budi betul-betul tidak ingin memercayakan orang lain. Selama dianya masih tetap dapat, seluruhnya dia upayakan dari kocek pribadinya. “Tapi bila ada yang ingin menolong, kami persilahkan, ” tuturnya.

Panti bimbingan Roslin bukan hanya juga sebagai tempat penampungan orang tidak dapat semata, namun juga tempat pembekalan beberapa penghuni panti untuk dapat hidup di orang-orang nantinya. Jadi tidak heran terkecuali aktivitas belajar, anak-anak panti juga di ajarkan beragam langkah untuk memenuhi keperluan hidup, umpamanya dengan bercocok tanam atau pelihara hewan ternak.

Bila Anda tersentuh dengan narasi diatas, tolong “share” narasi ini ke rekan-rekan yang lain supaya mereka dapat juga menuai hikmah yang ada pada narasi diatas. Semoga bisa berguna untuk kehidupan kita, terimakasih.

No comments:

Post a Comment